INDUSTRI
KERAJINAN ANYAMAN BAMBU
SEBAGAI
PENDORONG PEREKONOMIAN PEDESAAN
DI DUSUN
GONDANGWARUK SUGIO LAMONGAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan Nasional yang
berlandaskan pemerataan pembangunan dan hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi dan stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis merupakan isi dari
trilogi pembangunan dimana didalamnya juga terdapat unsur kesempatan kerja yang
merupakan salah satu unsur dari pemerataan pembangunan dalam rangka mewujudkan
kondisi perekonomian yang mantap dan dinamis. Dalam perekonomian Indonesia,
ketenaga kerjaan mengalami dinamika permasalahan yang cukup kompleks. Akar dari
permasalahan ketenagakerjaan tersebut disebabkan oleh tingginya laju
pertumbuhan penduduk sehingga menyebabkan tingginya laju angkatan kerja yang
tumbuh dengan cepat dan besar jumlahnya. Banyaknya angkatan kerja yang tidak
terserap baik pada sektor industri yang disebut-sebut sebagai leading sektor,
maupun pada sektor-sektor lainnya, berujung pada adanya ketimpangan antara
perkembangan angkatan kerja yang jauh lebih pesat dibandingkan dengan
penyerapan tenaga kerja itu sendiri.
Sementara itu keberadaan Usaha Kecil
Menengah (UKM) di Indonesia disadari merupakan salah satu prioritas dalam
pembangunan ekonomi Nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan
tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk
mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku
usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Sebagai
pilar dari ekonomi kerakyatan, keberadaan UKM menjadi tumpuan bagi sebagian
besar tenaga kerja di Indonesia. Sektor UKM yang memiliki karakteristik jumlah
modal yang relatif lebih sedikit dan tidak menghendaki tingkat ketrampilan yang
tinggi menjadikan jumlahnya menjadi sangat besar dan secara otomatis
mendonorkan penyerapan tenaga kerja yang banyak. Fenomena ini tidak saja terjadi
di Indonesia, tetapi berlangsung di negara-negara lain, khususnya di negara
berkembang (Yustika, 2002).
0 Komentar