PERTANIAN DI DESA GONDANG WARUK - SUGIO - LAMONGAN




    
USAHA PERTANIAN / TANAM PADI 
DI DUSUN GONDANG WARUK 
KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN
BAB I
PENDAHULUAN
    A.    Latar Belakang
Lahan mempunyai arti yang sangat penting bagi hewan, tumbuhan, dan manusia. Lahan sebagai tempat dalam menjalankan segala aktivitas bagi semua makhluk hidup di permukaan bumi ini. Lahan dimanfaatkan secara optimal dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kualitas hidup, khususnya bagi manusia. Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyaknya jumlah penduduk, maka manusia dituntut untuk memanfaatkan lahan dengan lebih efektif dan efisien.
Tujuan pemanfaatan lahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengingat luas lahan yang semakin terbatas. Salah satu usaha yang dilakukan manusia dalam pemanfaatan lahan ini antara lain digunakan untuk aktivitas pertanian. Pemanfaatan lahan untuk aktivitas pertanian ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kemakmuran manusia.  Paradigma pembangunan pertanian di era reformasi menempatkan petani sebagai subjek dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Tujuan pembangunan pertanian adalah memberdayakan petani menuju suatu masyarakat tani yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan. Pembangunan pertanian dapat dicapai melalui pembangunan pertanian yang berkesinambungan. Pembangunan pertanian yang berkesinambungan ditandai adanya kelangsungan produksi yang memberikan keuntungan dan adanya kebebasan bagi petani untuk menentukan pilihan terbaik dalam berusaha tani. Pembangunan tersebut diharapkan mampu meningkatkan sebagian besar pelaku ekonomi ikut serta dalam menghasilkan, menikmati dan melestarikan hasil pembangunan. Pembangunan pertanian dalam rangka meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia dengan perbaikan teknologi pertanian merupakan kondisi yang sangat dibutuhkan.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, petani berupaya untuk meningkatkan pendapatannya guna memenuhi kebutuhan konsumsinya.  Salah satu cara untuk meningkatkan produksi pertanian adalah menggunakan teknologi yang lebih baik, artinya teknologi yang terus dikembangkan. Teknologi dibidang pangan yang telah lama dikenal oleh masyarakat petani disebut dengan teknologi sapta usahatani. Sapta usahatani merupakan paket yang terdiri dari tujuh jenis kegiatan. Kegiatan tersebut diantaranya penggunaan bibit unggul, pengolahan tanah yang baik, pengaturan air irigasi yang baik, pemakaian pupuk serta pemberantasan hama dan penyakit, penanganan panen, penanganan pasca panen dan pemasaran hasil panen.
Kemajuan pertanian di negara-negara maju diukur dengan tingginya produktivitas tenaga kerja, dan semua usaha diarahkan untuk meningkatkan produktivitas tersebut. Prinsip demikian belum cocok diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang . Faktor tenaga kerja merupakan faktor produksi yang paling terbatas jumlahnya di negara-negara maju, sedangkan di Indonesia tenaga kerja justru merupakan faktor produksi yang jumlahnya sangat banyak dibandingkan dengan lahan dan modal.
     B.     Kegunaan
1)      Kegunaan Teoritis
a)      Pengembangan studi Geografi, khususnya Geografi pertanian.
b)      Menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan tentang usahatani, khususnya usahatani padi.
2)      Kegunaan Praktis 
a)      Sebagai masukan dan bahan pertimbanganya bagi penentu kebijakan pembangun pertanian serta dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan strategi pembinaan usaha peningkatan produktivitas pertanian khusus padi.
b)      Sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rencana pengembangan usahatani padi untuk pengembangan wilayah pedesaan pada umumnya kearah yang lebih baik. 
3)      Manfaat dalam Bidang Pendidikan
Sebagai salah satu referensi untuk mengkaji materi kelas XI Standar Kompetensi, pada kompetensi dasar menjelaskan pemanfaatan Sumber Daya Alam secara arif. 
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
     A.    KAJIAN TEORI
1.      Kajian Geografi
  1. Pengertian Geografi 
Geografi menurut SEMLOK tahun 1988 adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang keruangan, kewilayahan, dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
  1. Geografi Pertanian
Definisi Geogarafi Pertanian menurut Singh dan Dillon dalam Suyatno (2002: 11-12) geografi pertanian merupakan diskripsi tentang seni mengolah tanah dalam skala luas dengan  memperhatikan kondisi lingkungan alam dan manusia. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam sistem pertanian ada dua yaitu faktor fisik dan faktor manusia. Faktor fisik terdiri dari komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi. Faktor manusia terdiri dari tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang berlaku dalam masyarakat, dan kondisi politis setempat. Faktor fisik dan non fisik tersebut merupakan input (masukan) dalam sistem pertanian yang sangat mempengaruhi petani untuk mengambil keputusan. 
Penelitian ini termasuk dalam kajian geografi pertanian. Kedudukan geografi pertanian merupakan cabang dari geografi ekonomi dan merupakan sub cabang dari geografi manusia. Geografi ekonomi menitik beratkan pada aspek keruangan struktur ekonomi masyarakat yang termasuk di dalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, komunikasi, transportasi, dan sebagainya. Geografi manusia merupakan cabang geografi yang mengkaji aspek keruangan gejala di permukaan bumi yang mengambil manusia sebagai objek pokok. 
2.      Usaha Pertanian 
a.      Pengertian Pertanian
Usaha Pertanian sebagai organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Organisasi ini ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seseorang atau sekumpulan orang baik yang terikat genelogis, politis, maupun teritorial sebagai pengelolanya.
b.      Unsur-unsur Pokok Usahatani
Dalam Usaha Bercocok Tanam terdapat :
1.      Lahan dalam luasan dan bentuk tertentu. Unsur pokok lahan dalam usaha tani mempunyai fungsi sebagai tempat atau wadah penyelenggaraan sarana usaha bercocok tanam. 
2.      Usahatani juga akan selalu terdapat:
a)      Bangunan-bangunan sebagai rumah tempat tinggal petani, gudang, lumbung dan lain-lain.
b)      Alat-alat pertanian seperti bajak, cangkul, sprayer dan mungkin juga traktor.
c)      Sarana produksi atau bahan-bahan seperti benih, pupuk, obat-obatan pemberantas hama dan penyakit.
d)     Tanaman di lapangan sebagai objek yang dikerjakan petani.
e)      Hewan ternak peliharaan seperti sapi, kerbau, itik dan lain-lain.
3.      Petani itu sendiri, selain sebagai tenaga kerja juga berperan sebagai pengelola pertanian yaitu seseorang yang berwenang untuk memutuskan segala sesuatu tindakan yang berhubungan dengan proses produktivitas usaha tani. 
c.       Faktor – faktor yang Memengaruhi Usahatani
Faktor-Faktor yang memengaruhi dalam usahatani adalah : 
a)      Tanah 
Kita mengenal berbagai macam tanah seperti tanah Latosol, tanah Podsolik, tanah Aluvial dan sebagainya. Perbedaan keadaan tanah yang memengaruhi tipe usaha tani termasuk kedalaman tanah, tekstur dan kesuburan alamiahnya. Tanah yang mempunyai profil yang dalam, pada umumnya dapat dipakai untuk berbagai jenis tanaman yang intensif dan menguntungkan. Tanah semacam itu apabila bentuk permukaannya datar dan cukup persediaan pengairannya, dapat dipakai sebagai sawah untuk bercocok tanaman padi. 
b)      Iklim
Iklim adalah faktor alam yang sangat menetukan  pada penyelengaraan tipe usaha tani di daerah-daerah. Unsur iklim meliputi curah hujan, suhu udara, penyinaran matahari, kelembaban nisbi. Curah hujan dan suhu merupakan unsur-unsur iklim yang penting untuk Indonesia, walaupun wilayah Indonesia terdapat di daerah tropis, tetapi jumlah dan pola penyebaran curah hujan tidak sama dari satu daerah ke daerah yang lain. 
c)      Topografi  
Faktor ini mempunyai hubungan erat dengan iklim dan tanah dalam menentukan tipe usaha tani, semakin tinggi lokasi dari permukaan maka suhunya semakin menjadi rendah. Keadaan topografi sering diklasifikasikan ke dalam perbedaan kemiringan permukaan lahan dan bentuknya.  Permukaan lahan dengan kemiringan 0-2% umumnya merupakan lahan datar. Lahan dengan kemiringan 2-5% umumnya merupakan lahan yang sedikit bergelombang, sedangkan lahan dengan kemiringan 5-8% merupakan lahan yang bergelombang sampai berbukit. Lahan dengan kemiringan 8-15% merupakan lahan yang berbukit-bukit. Kemiringan lebih dari 15% lahan tersebut merupakan lahan curam. Keadaan lahan tersebut tadi juga membatasi tipe usahatani. 
BAB III
KAJIAN TENTANG PERTANIAN TANAMAN PADI
A.    Syarat Tumbuh Tanaman Padi 
Pertumbuhan tanaman padi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1)      Iklim 
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim panas dan lembab (banyak mengandung uap air).
2)      Curah hujan 
Tanaman padi membutuhkan curah hujan yang baik untuk mencukupi kebutuhan pengairan. Curah hujan rata-rata yang dibutuhkan adalah sekitar 200 mm/bulan atau lebih dengan distribusi selama empat bulan, sedangkan curah hujan pertahun adalah sekitar 1500-2000 mm. 
3)      Temperatur (suhu)
Tanaman padi merupakan salah satu jenis tanaman yang membutuhkan temparatur (suhu) yang panas. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada suhu yaitu dapat menimbulkan kehampaan biji.
4)      Sinar matahari 
Tanaman padi memerlukan banyak sinar matahari untuk keperluan fotosintesis. Sinar matahari ini terutama dibutuhkan pada saat tanaman berbunga sampai pada proses pamasakan buah.
5)      Angin 
Angin dapat berpengaruh positif maupun negatif pada proses perkembangan tanaman padi. Pengaruh positifnya terjadi pada saat proses penyerbukan dan pembuahan. Pengaruh negatifnya dapat dirasakan ketika angin dapat membawa bakteri atau jamur yang menyebabkan penyakit tanaman. Angin kencang juga akan menyebabkan buah menjadi hampa dan tanaman akan roboh. 
6)      Musim 
Musim sangat berhubungan erat dengan banyak sedikitnya curah hujan. Hasil produksi padi akan lebih banyak pada saat musim kemarau dengan pengairan yang baik, hal ini disebabkan oleh proses penyerbukan yang dapat berjalan dengan baik karena tidak terganggu oleh hujan.
Semoga bermanfaat bagi Pertanian yang ada di Dusun Gondang Waruk Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. AMIIIN

Posting Komentar

0 Komentar