INDUSTRI
KERAJINAN ANYAMAN BAMBU
Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi
salah satu sasaran kebijakan pemerintah di berbagai wilayah di Indonesia.
Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah dimana banyak terdapat sentra-sentra UKM
yang tersebar di beberapa wilayah. Kabupaten Brebes sebagai salah satu sentra
usaha kecil menengah di Jawa Tengah, dimana pembangunan usahanya diarahkan
untuk memperluas kesempatan kerja. Untuk itu kota ini terus berupaya
mengembangkan UKM yang telah dirintis sejak beberapa dekade lalu. Dalam
menjalankan usaha kecil menengah anyaman bambu, tentu tidak terlepas dari peran
sumber daya manusia (SDM). Hal ini dikarenakan kegiatan operasional dalam
kegiatan produksi tersebut dibutuhkan dan dilakukan dengan peralatan manual.
Oleh karena itu, dibutuhkan ketrampilan dan keahlian dalam jenis bidang
pekerjaan tersebut. Jika dikelola dengan baik, sektor ini mempunyai prospek
yang cukup cerah dalam menyerap tenaga kerja yang lebih besar karena merupakan
usaha kecil menengah yang berakar dari bakat keterampilan masyarakat setempat.
Industri kecil di Indonesia tersebar
di seluruh pelosok tanah air dan kebanyakan menggunakan bahan baku di daerah
tempat tinggal masyarakat yang bekerja dalam proses produksi usaha
tersebut,sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat setempat serta
berperan sebagai saluran distribusi dan pemasaran bagi produk dan jasa kepada
konsumen. Salah satu IKM atau UMKM yang diberdayakan di beberapa daerah yaitu
industri kerajian yang memiliki kemampuan besar dalam menyerap tenaga kerja.
Industri kerajinan meliputi kerajinan anyaman, perhiasan, kerajinan kayu,
keramik hias, tenun, bordir dan sebaginya (Gema industri Kecil. Edisi
XXXII-Maret 2011: hal 31). Pertumbuhan industri khususnya industri kerajinan
yang digerakan oleh usaha mikro, kecil dan menengah umumnya terkait dengan
potensi untuk meningkatkan kembali skala permintaan tebaga kerja dan
produktivitas yang lebih tinggi melalui bahan baku yang disediakan oleh sektor
pertanian (Devlin, 2010:18 ).
0 Komentar